Karna menyatakan, ketika seseorang terbawa kebiasaan lingkungan ke forum resmi, tidak harus muncul ungkapan seperti disampaikan Arteria. Bahkan, kejadian tersebut dinilai lumrah dalam setiap rapat kerja.
"Perlu kearifan bagaimana menyikapi ketika ada hal yang menjadi biasa di daerahnya kemudian terbawa ke forum resmi (rapat kerja)," ujar Karna Sobahi.
"Toh yang lain menggunakan bahasa Jawa biasa, Pak Presiden menggunakan bahasa Jawa dari zaman Pak Harto juga biasa, kan. Tidak menjadi persoalan. Menurut saya tidak harus terjadi (ungkapan Arteria itu)," tutur Bupati.
Editor : Agus Warsudi
Bahasa Sunda sunda arteria dahlan Kabupaten Majalengka bupati majalengka majalengka karna sobahi
Artikel Terkait