SUBANG, iNews.id - Puluhan anak terancam putus sekolah setelah tidak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 di SMAN Negeri 1 Kalijati, Kabupaten Subang. Nasib mereka masih terkatung-katung, padahal murid lainnya kini sudah menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Para orang tua dari anak-anak tersebut kembali mendatangi SMAN 1 Kalijati. Mereka mempertanyakan nasib anak-anaknya yang kini terkatung-katung. Para orang tua ini memaksa tetap ingin menyekolahkan anaknya ke SMAN 1 Kalijati karena hanya satu-satunya sekolah negeri terdekat dengan rumah mereka.
Menurut orang tua murid, anak mereka mengancam berhenti sekolah satu tahun jika tidak diterima di SMAN 1 Kalijati ini. Hal tersebut membuat orang tua khawatir dengan nasib anak-anaknya.
"Awalnya semua siswa ditanggulangi oleh pihak SMP untuk PPDB di sekolah ini (SMAN 1 Kalijati). Tapi kenyataannya tidak bisa masuk, seharusnya dari awal sebelum pengumuman PPDB, disosialisasikan mengenai alternatif bagi anak kami. Ancamannya anak nggak mau sekolah setahun, kan kami juga jadi bingung," kata Riki Andriawan, seorang wali murid, Senin (17/7/2023).
Mendapati informasi kekisruhan PPDB, Bupati Subang, Ruhimat, langsung mendatangi SMAN 1 Kalijati. Bupati mengaku kecewa dengan sistem yang digunakan oleh Pemprov Jabar dalam PPDB.
"Saya sangat kecewa dengan regulasi di dinas pendidikan. Mohon pemprov dan pemerintah pusat meninjau ulang aturan PPDB. Untuk mengatasi masalah ini, saya mau ke Dinas Pendidikan Jabar untuk mendiskusikan masalah ini," kata Ruhimat.
Bupati minta waktu satu minggu untuk menangani masalah ini. Masih terdapat 23 siswa lagi yang belum keterima di SMAN 1 Kalijati.
Kekisruhan PPDB ini juga terjadi akibat minimnya jumlah SMAN di Kabupaten Subang yang hanya memiliki 21 sekolah di 30 kecamatan.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait