Lukisan imajiner tentang sosok Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kemunduran Kerajaan Pajajaran dimulai terasa semenjak Prabu Siliwangi meninggal dunia. Sang anak Surawisesa yang menggantikan posisi Sri Baduga Maharaja, konon tidak memiliki kecakapan layaknya sang ayahnya Prabu Siliwangi.

Hal ini ditambah mulai bermunculannya kerajaan Islam seperti Demak dan Cirebon. Dikisahkan pada buku "Hitam Putih Pajajaran: dari Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran" tulisan Fery Taufiq El Jaquene, Pajajaran yang memiliki hubungan diplomatik dengan Portugis.

Kekuatan hubungan dengan Portugis ini membuat Portugis melakukan perjanjian dengan Pajajaran untuk mendirikan benteng di Banten dan Kalapa.

Tak hanya itu, setiap kapal yang dikemudikan Portugis mendarat di Malaka, akan diberi muatan lada yang kemudian ditukar dengan barang - barang keperluan yang dibutuhkan pihak Sunda. 

Perjanjian antara Pajajaran di bawah Surawisesa dengan Portugis ini mendatangkan kecemasan dari Kerajaan Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network