Sri Dahliani, penjaga pintu pelintasan kereta api Cimekar-Cibiru, Cileunyi, Kabupaten Bandung. (FOTO: Istimewa)

"Sehari itu ada tiga shif. Kami jaga dengan tanggung jawab sepenuh hati," kata Sri yang telah menjalani pekerjaannya itu sejak awal 2023 ini. Sebelumnya, Sri bertugas di Terminal Soreang.

Sri sadar betul, pekerjaan yang dilakoninya penuh risiko karena menyangkut aset negara dan nyawa banyak orang. Lalai sedikit saja, efeknya bisa menimbulkan kecelakaan fatal.

Sayangnya, tutur Sri, masih ada masyarakat yang tidak menyadari pentingnya keselamatan berlalu lintas dengan menerobos palang pintu perlintasan kereta api yang telah tertutup.

"Karena masih manual, terkadang harus panas-panasan. Yang paling sedih itu masyarakat yang tidak peduli dengan keselamatan, menerobos palang pintu. Mereka suka menganggap remeh karena keretanya masih jauh. Padahal itu bahaya karena (kereta) kan enggak bisa rem mendadak," tutur Sri.

Perjuangan Sri dan kawan-kawannya menjaga perlintasan kereta api manual ternyata mendapatkan apresiasi. Tak hanya dari Dishub Kabupaten Bandung, tapi juga Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung.

"Alhamdulillah pekerjaan kami diapresiasi Satlantas Polresta Bandung. Saya enggak menyangka karena di luar sana masih banyak orang yang menganggap enteng pekerjaan kami. Padahal, kami ini bekerja melindungi aset negara dan nyawa manusia," ucap dia.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network