Maka, kata Haris, azan sangat penting dikumandangkan untuk mengingatkan bahwa waktu salat telah masuk, sehingga penggunaan pengeras suara menjadi penting agar radius gema azan terdengar luas.
"Coba saat azan berkumandang, hayati dan resapi, sangat indah. Ini ajakan kebaikan. Jadi kalau pun keras, tidak mengapa, tinggal koordinasikan antarwarga," kata Haris.
Haris menyatakan, dakwah atau syiar Islam dalam adzan adalah bentuk kegiatan menyampaikan pesan yang terkandung dalam lafadz-lafadnya. Lafadz azan sebagai bentuk syiar Islam, yaitu seperti lafadz hayya alal sholah yang artinya marilah sembahyang (sholat) dan hayya alal falah (mari menuju kemenangan).
"Maksud dari lafaz tersebut adalah suatu ajakan kepada seluruh umat manusia untuk menunaikan salat agar mendapatkan kemenangan di dunia dan di akhirat," ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
azan polemik azan suara azan menteri agama Menag Yaqut Cholil Qoumas gerindra pengeras suara pengeras suara masjid pengeras suara musala
Artikel Terkait