Selain itu, layanan KA juga sangat bermanfaat pula bagi para pelajar yang meneruskan sekolah di perkotaan Garut. Prof Kunto menyebutkan, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang menyebabkan terhentinya aktivitas kereta api dari Stasiun Garut ke Cibatu dan Cikajang (dan sebaliknya).
Pertama, telah usangnya lokomotif dan rel-relnya serta habis masa pakainya. Hal itu dikarenakan semua lokomotif yang mulai dioperasikan sejak masa pemerintah kolonial Belanda belum pernah diganti dengan yang baru.
"Selain itu, sejak kemerdekaan RI sampai 1980-an rel-relnya belum pernah diperbaiki atau diganti dengan yang baru sehingga semakin lama semakin tidak memadai lagi untuk dipakai," katanya.
Karena sudah tidak ada lagi lokomotif yang siap beroperasi, ditambah dengan adanya letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982, yang berakibat pada rusaknya sarana serta prasarana kereta, serta dampak abu vulkanik pada air untuk digunakan pada lokomotif uap, maka jalur ini pun ditutup pada tahun 1982.
Kini, Stasiun Kereta Api Cikajang hanya tinggal kenangan. Stasiun ini telah ditutup selama 40 tahun seiring dengan dihentikannya operasional jalur Cibatu-Cikajang pada 1982.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait