JPU pun membeberkan hal yang memberatkan para terdakwa ini. Menurut Ariyanto, hal yang memberatkan itu adalah mengunggah dan menyebarluaskan video deklarasi NII. “Hampir 57 video, semuanya ajak deklarasi, hanya memang judulnya beda-beda. Dengan apa yang dilakukan, masyarakat yang menonton bisa saja mengikuti,” ujarnya.
Menanggapi tuntutan JPU tersebut, Dendy Firmansyah, kuasa hukum ketiga terdakwa akan mengajukan pembelaan. Pledoi akan disampaikan tim kuasa hukum pada agenda persidangan berikutnya yang akan digelar di PN Garut, Kamis (19/5/2022) mendatang. "Akan kami sampaikan pledoi, pembelaan. Tentunya yang meringankan lah, seringan-ringannya," kata Dendy Firmansyah.
Dendy menyatakan, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi majelis hakim untuk mempertimbangkan vonis ringan bagi para terdakwa. Salah satunya, karena para terdakwa melakukan tindakan diduga makar atas dasar ketidaktahuan mereka.
Editor : Agus Warsudi
garut kabupaten garut pn garut makar kasus makar kasus dugaan makar pelaku makar nii Anggota NII Negara Islam Indonesia
Artikel Terkait