Saat ini, kata dia, hanya bisa pasrah menerima keadaan. Meskipun sering malu kepada tetangga apabila Panji tiba-tiba mengamuk dan menghancurkan rumah yang dia tempati sekarang. Sementara dirinya tidak bisa berbuat banyak, sebatas menenangkan agar marahnya reda.
"Akan tetapi saya masih punya harapan anak saya suatu saat nanti bisa sembuh. Kami juga memohon maaf kepada tetangga yang merasa resah dengan tingkah laku Panji," ujar dia.
Sementara itu, Panji yang berada di salah satu ruangan yang masih utuh tampak duduk dengan mengisap sebatang rokok. Di sampingnya terlihat nasi dicampur sayuran belum habis dimakannya. Ruangan lain sudah hancur karena dirusak dan sebagian ambruk lantaran diterjang angin hujan.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait