PURWAKARTA, iNews.id-Restu Panji Ramadhan (22) harus hidup sebatang kara di sebuah rumah yang sebagian bangunannya sudah hancur. Dia tinggal di RT 04/07 Kelurahan Ciseureuh sendirian selama belasan tahun dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kedua orang tuanya tidak berani tinggal bersamanya karena Panji acapkali menyiksa keluarga. Sehingga mereka memilih menumpang bersama saudaranya di sekitar Fly Over SMPN 5 Kelurahan Ciseureuh. Namun demikian, ayahnya Wawan Suwardi (51) setiap hari selalu menengok sekalian mengantar makanan.
"Kalau keinginannya tidak diturut dia langsung ngamuk. Sasarannya bisa saya yang dipukuli atau menghancurkan tembok rumah. Jadi kami bersama istri dan adiknya Panji tinggal di rumah saudara. Daripada jadi sasaran kemarahannya terus," kata Wawan kepada MNC Portal Indonesia, Senin (22/1/2021).
Wawan mengaku anaknya memiliki kelainan jiwa sejak 2017 lalu. Berkali-kali diobati namun tidak kunjung sembuh lantaran upaya yang dilakukannya itu tidak sampai tuntas. Salah satu faktornya karena tidak bisa lagi membiayai pengobatan. Apalagi dengan penghasilan sebagai kuli sapu di kantin salah satu pabrik hanya cukup untuk makan sekeluarga saja.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait