Tinggi muka air Waduk Jatiluhur Purwakarta masih dalam kondisi normal pada elevasi 96,53 mdpl. (Foto: Dok.Sindonews)

PURWAKARTA, iNews.id- Beredar kabar hoaks Waduk Jatiluhur, Purwakarta, retak akibat terus-menerus diguyur hujan. Informasi itu sempat beredar di warga yang permukimannya terendam banjir di Karawang.

Keresahan warga pun tak terhindarkan, karena mereka menilai, jika Waduk Jatiluhur retak, maka bendungan yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu terancam jebol. Sudah terbayang kedahsyatan air akan menerjang wilayah hilir yang meliputi Karawang, Bekasi hingga Jakarta. Berkali-kali lipat kedahsyatan dibanding saat Situ Gintung, Kota Tanggerang Selatan, Banten yang jebol pada 27 Maret 2009 lalu.

Merepons adanya isu bendungan retak, Perum Jasa Tirta 2 (PJT 2) selaku pengelola Waduk Jatiluhur, menegaskan bahwa kabar itu adalah hoaks alias bohong. Kondisi Waduk Jatiluhur masih aman dengan debit air dalam kondisi normal.

"Menyikapi maraknya peredaran berita palsu (hoaks) yang terjadi di masyarakat mengenai tampungan Bendungan Jatiluhur dan Bendung Walahar, kepada masyarakat kami informasikan bahwa sampai saat ini kondisi Bendungan Ir. H. Djuanda (Jatiluhur) masih sangat aman dan kondusif," kata Sekretaris PJT 2 Jatiluhur, Nanang Munandar, Sabtu (20/2/2021). 

Dia menyebutkan, pada hari Sabtu (20/2/2021) per pukul 13.00 WIB, tinggi muka air waduk berada pada elevasi +96,53 mdpl, masih jauh dari elevasi normal untuk menampung air pd +107 mdpl. 


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network