Ayam jago yang disimpan di halaman rumah salah satu calon kades. (Foto: Inin Nastain)


MAJALENGKA, iNews.id - Selain mitos Andaru atau keberuntungan, masih ada beberapa tradisi masyarakat yang mewarnai pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di Majalengka, Jawa Barat. Ayam jago adalah hewan yang disebut-sebut membawa tanda keberuntungan atau hoki siapa yang akan terpilih jadi kuwu atau kepala desa (kades).

Keyaninan itu seperti yang terlihat di Desa Pangkalanpari, Kecamatan Jatitujuh. Di desa itu, dua calon yang 'bertarung' menyimpan ayam jago di halaman rumah mereka.

Ada tiga ayam jago yang disimpan di dalam kurungan di masing-masing rumah calon tersebut. Mereka yakin, keberadaan Ayam jago itu akan membawa hoki bagi si calon. 

'tanda alam' akan kemenangan calon lewat Ayam Jago itu disampaikam lewat suara kukuruyuk. Ayam jago yang paling sering kukuruyuk maka calon itulah yang akan jadi pemenang.

"Ini sudah jadi tradisi untuk daerah yang perbatasan dengan (Kabupaten) Indramayu. Dari dulu, untuk setiap pemilihan Kuwu harus ada ayam jago yang dikurung," kata timses salah satu calon kades Tatang Ali.

Dia tidak menampik, berharap calon yang dijagokannya bisa meraih suara terbanyak. Namun, Tatang menegaskan keamanan desa tetap harus diutamakan. "Yang penting lancar, kondusif dan aman. Siapa pun yang menang, harus bisa legowo," ujarnya.

Hal serupa juga dilakukan oleh kubu lawan. Sama seperti Tatang, simpatisan dari calon satunya, Nurhani mengatakan, menyimpan Ayam Jago sudah jadi tradisi yang selalu ada setiap kali dihelat Pilkades. "Kami simpatisan sudah biasa melakukan tradisi ini kalau ada pemilihan Kuwu," ujar Nurhani

Sementara, proses pencoblosan berlangsumg dari pukul 07.00 sampai 13.00 WIB. Setelah selesai pencoblosan, tahapan selanjutnya penghitungan suara.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network