Sejarah Sumedang tidak terlepas dari kerajaan besar yang pernah berdiri di tatar Pasundan. (Foto: sumedangkab.go.id)

SUMEDANG, iNews.id - Sejarah Sumedang tidak terlepas dari keberadaan kerajaan-kerjaan yang berdiri di Tatar Pasundan di waktu silam. Dengan begitu, kabupaten di Jawa Barat (Jabar) yang terkenal dengan Kota Tahu ini memiliki sejarah yang cukup panjang. 

Kabupaten Sumedang beribu kota di Kecamatan Sumedang Utara, atau sekitar 45 km timur laut Kota Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Majalengka di timur, Kabupaten Garut di selatan, serta Kabupaten Subang, Bandung, dan Bandung Barat di barat.

Sumedang merupakan kabupaten yang menjadi bagian dari kawasan metropolitan Bandung raya. 

Sejarah Sumedang

1. Masa Kerajaan Galuh

Sejarah Sumedang diawali saat masa Kerjaan Galuh. Di mana Sumedang berada di bawah kekuasaan kerajaan tersebut. Sumedang didirikan oleh Prabu Guru Adji Putih atas perintah Prabu Surya Dewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, Bogor.

Seiring dengan perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa perubahan. Pertama, menjadi Kerajaan Tembong Agung (tembong artinya tampak dan agung artinya luhur) dipimpin oleh Prabu Guru Adji Putih pada abad ke-12. 

Kemudian pada masa zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana yang berarti menerangi alam, dan kemudian diganti lagi menjadi Kerajaan Sumedang Larang (Sumedang berasal dari kata Insun Medal Insun Medangan yang berarti aku dilahirkan; aku menerangi dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingannya).

2. Kerajaan Sumedang Larang

Sejarah Sumedang kemudian berlanjut ke penguasa selanjutnya. Di saat berdiri Kerajaan Sumedang Larang, wilayah ini mengalami masa kejayaan dengan rajanya Pangeran Angkawijaya atau Prabu Geusan Ulun sekitar tahun 1578, dan dikenal luas hingga ke pelosok Jabar dengan daerah kekuasaan meliputi:

a. Wilayah selatan sampai dengan Samudra Hindia.
b. Wilayah utara sampai Laut Jawa.
c. Wilayah barat sampai dengan Cisadane.
d. Wilayah timur sampai dengan Kali Brebes, Kabupaten Brebes.

3. Kesultanan Cirebon

Sejarah Sumedang selanjutnya terjadi perubahan di saat menjadi vasal (anak kerajaan) dari Kesultanan Cirebon, yang kemudian berada di bawah kendali Kesultanan Mataram, pada masa Sultan Agung. 

Dalam strategi penyerangan Sultan Agung ke Batavia wilayah Sumedang dijadikan wilayah penyedia logistik pangan. Selain itu, aksara Hanacaraka juga diperkenalkan di wilayah Parahyangan pada masa ini, dan dikenal sebagai Cacarakan. 

Pusat kota Sumedang juga dirancang pada masa ini. Sebelum Bandung dibangun pada abad ke-19, Sumedang adalah salah satu pusat budaya Sunda yang penting.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network