Sisingaan dibawakan oleh empat, enam, atau delapan orang yang menggotong boneka singa. Kemudian, empat, enam, atau delapan penari menggotong orang yang duduk di atas boneka singa.
Jika dulu musik yang dimainkan berupa tetabuhan dengan alat musik tradisional, saat ini diiringi musik dangdut koplo. Namun, masih ada kelompok kesenian sisingaan yang mempertahankan musik tradisional sebagai pengiring.
Untuk memainkan sisingaan butuh keahlian dan kekuatan pundak. Sebab jika belum mahir dan terlatih, dikhawatirkan orang yang digotong bisa terjatuh. Sebelum tampil, para pemain sisingaan harus berlatih keras.
Selain gerakan tari dan pencak silat, para pemain harus menguasai keseimbangan dan melatih otot pundak. Bahkan para pemain sisingaan mengader anak laki-laki mereka untuk meneruskan profesi itu. Anak-anak berlatih memainkan sisingaan sejak dini.
Sejarah Sisingaan
Berdasarkan beberapa sumber referensi yang dihimpun, termasuk website kemendikbud.go.id, Sisingaan merupakan ekspresi perlawanan dan pemberontakan rakyat Subang terhadap penjajah Belanda dan Inggris.
Editor : Agus Warsudi
Kabupaten Subang pemkab subang subang wisata Subang jawa barat pariwisata jawa barat seni dan budaya seni dan budaya Sunda pegiat seni dan budaya
Artikel Terkait