Apalagi, berdasarkan data yang dikantonginya, sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal di Jabar terdata belum mendapatkan vaksin. Oleh karena itu, Kang Emio pun meminta para pemuka agama untuk mengajak jemaahnya berlomba-lomba mengikuti vaksinasi.
"Vaksinasi akan terus kita lakukan karena vaksinasi penting. Kenapa sudah divaksin masih bisa terkena Covid-19? karena vaksin ini pada dasarnya tidak bisa melindungi 100 persen, tapi memaksimalkan perlindungan.
Ibarat pakai payung masih kecipratan air hujan, tapi tidak basah kuyup. Dengan vaksin mungkin kita masih bisa kena Covid-19, tapi cepat sembuhnya dibandingkan tidak divaksin," tutur Kang Emil.
Kang Emil mengatakan, kegiatan doa bersama lintas agama ini sangat penting untuk memberikan semangat kembali kepada masyarakat di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Terlebih, dalam beberapa hari terakhir, banyak sekali berita duka yang dia terima melalui telepon genggamnya. Kang Emil pun yakin, hal serupa juga dialami banyak orang, termasuk masyarakat Jabar.
Menurutnya, situasi ini merupakan kondisi yang luar biasa pahit. Oleh karena itu, sebagai manusia biasa, semua orang membutuhkan kekuatan batin agar usaha dan ikhtiar yang saat ini sedang dilakukan dalam menyelamatkan nyawa diberi kemudahan dan perlindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
"Sehari ada 5-10 berita duka di handphone saya. Saya juga meyakini bahwa di handphone masing-masing berseliweran notifikasi berita duka. Ada seorang ibu yang meninggal keluarganya, kakak yang meninggalkan adiknya, sahabat saya juga tadi berpulang pukul 17.00 mendapat pesan dari mereka yang kehilangan keluarga tercinta," ucapnya.
Editor : Agus Warsudi
melanggar ppkm darurat pelanggar ppkm darurat peraturan ppkm darurat Ppkm darurat razia ppkm darurat gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil COVID-19 Covid-19 melonjak
Artikel Terkait