Sejumlah peluru, bahan peledak TNT, dan satu pucuk senjata api ditemukan di dalam bangunan tua, simpang lima, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung ini. (FOTO: Humas Polrestabes Bandung)

BANDUNG, iNews.id - Ribuan butir peluru kaliber 9 milimeter (mm) dan 7,62 mm yang ditemukan dalam gedung tua di simpang 5 Jalan Asia Afrika, Kota Bandung pada Senin (6/6/2022), diduga diproduksi oleh dua perusahaan. Peluru 7,62 mm diproduksi oleh Gerend dan 9 mm buatan perusahaan dalam negeri.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, peluru 9 mm dengan logo perusahaan dalam negeri, diproduksi pada 1993. Disebutkan pula senjata api (senpi) yang diamankan bermerek AK 47 buatan Rusia. Kemudian, ditemukan 1 dus detonator dan satu kotak dinamit atau TNT.

Namun, informasi tersebut belum dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo. "Kami belum dapat info (informasi) tersebut. Jenis senjata api nanti diteliti lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Jabar. 

Berdasarkan informasi itu, penemuan bahan peledak dan senjata api di gedung tua berawal pada Senin (6/6/2022) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu pemilik bangunan berinisial DKH atau ibu Inggrid meminta pekerja membersihkan gedung di Jalan Asia Afrika Nomor 156, Kota Bandung, tersebut. Sebab, gedung sedang direnovasi.

Saat dibersihkan, pekerja menemukan benda mencurigakan di rak  lemari bagian belakang dan gudang ruangan tengah. Kemudian pemilik gedung melaporkan temuan itu anggota TNI. Selanjutnya, anggota TNI melapor ke anggota Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk diperiksa.

Setelah diperiksa oleh anggota BNPT, benda-benda itu dipastikan bahan peledak dan senjata api. Selanjutnya, anggota BNPT berkoordinasi dengan Unit 2 Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Jabar.

Akhirnya, kasus penemuan bahan peledak dan senpi itu pun terkuak ke publik. Unit Penjinak Bom Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar pun meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi sekitar pukul 21.30 WIB. 

Saat ini, Polda Jabar tengah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap siapa pemilik bahan peledak dan senjata api tersebut. Namun diperoleh informasi, sebelumnya, gedung milik DKH atau ibu Inggrid itu dihuni oleh keponakannya berinisial SAM alias Acing yang telah meninggal pada 3 Agustus 2021.

"Kami sudah memeriksa empat orang. Itu (saksi yang diperiksa) (pekerja) yang memeriksa rumah. Kemudian yang melaporkan (tukang bangunan) dan juga yang sempat melihat pertama," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Rabu (8/6/2022).

Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, polisi juga akan meminta keterangan dari DKH, pemilik gedung tua itu. "Pemilik rumah juga akan kami periksa. Kemarin belum sempat kami lakukan pendalaman, baru sekadar interogasi," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network