Serapan APBD Jabar dinilai masih rendah. (Foto: Ilustrasi)

Belanja daerah Provinsi Jawa Barat masih didominasi oleh belanja operasi yakni sebesar 77,9 persen atau Rp86,6 triliun dari total belanja daerah dengan rasio paling tinggi yaitu belanja pegawai sebesar 51,03 persen. Sedangkan belanja modal terendah. Namun APBD Provinsi Jawa Barat masih mengalami surplus sebesar Rp4,58 T. 

"Oleh karenanya, kami mendorong Pemda agar menentukan langkah strategis dan terus memperhatikan pelaksanaan kegiatan terkait realisasi APBD sehingga alokasi anggaran dapat terserap dengan baik. Sehingga membantu upaya pemulihan ekonomi di Jabar," katanya. 

Pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi, agar para kepala daerah bisa lebih maksimal dalam menyerap anggaran. Apalagi dana transfer pemerintah pusat telah dicairkan dengan anggaran yang cukup besar. 

Di sisi lain, kinerja pendapatan daerah APBD Jawa Barat hingga 30 Juni 2022 telah terealisasikan sebesar Rp38,55 triliun atau 31,83 persen dari target APBD. Pendapatan dari Dana Transfer memiliki kontribusi sebesar 54,62 persen terhadap total pendapatan daerah, sedangkan PAD berkontribusi sebesar 34,46 persen. 

"Dana Transfer masih menjadi faktor dominan dalam pendanaan Provinsi Jawa Barat baik dari TKDD maupun dana transfer antardaerah," ucap dia. 


Editor : Asep Supiandi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network