Serapan APBD Jabar dinilai masih rendah. (Foto: Ilustrasi)

BANDUNG, iNews.id - Realisasi belanja dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) di Jawa Barat baru mencapai 27,05 persen atau Rp33,96 triliun sepanjang periode Januari hingga Juni 2022. Angka ini dinilai masih sangat rendah, di tengah upaya bersama mendorong pertumbuhan ekonomi dan ancaman stagflasi. 

Kepala Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (PAPK) Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Gede Ginarya mengatakan, realisasi belanja daerah di Jabar baru 27,05 persen dari target sebesar 50 persen hingga pertengahan tahun ini. Angka ini dinilai masih sangat rendah bahkan tidak mencapai target. 

"Padahal dana transfer dari APBN telah tersalurkan lebih dari 54 persen. Tapi realisasi serapan anggarannya masih sangat rendah. Kami sangat menyayangkan, jangan sampai nanti serapan menumpuk di triwulan 3 dan 4," kata Gede pada paparan bulanan Keuangan Jabar secara daring, Kamis (28/7/2022). 

Dari berbagai komponen serapan anggaran, realisasi belanja yang masih sangat rendah adalah belanja modal. Dari total Rp33,96 triliun, serapan komponen belanja modal baru Rp1,3 triliun atau sekitar 9,3 persen. Padahal, pagu belanja modal tahun 2022 dianggarkan Rp13,8 triliun. Belanja modal ini menjadi komponen dengan pagu ketiga tertinggi dari rencana belanja daerah Provinsi Jabar sekitar Rp125,5 triliun pada tahun ini. 


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network