Petani sudah melaporkan penyumbatan air ke pihak kecamatan sejak tahun 2019 lalu. " Sampai saat ini pihak kecamatan belum juga menangani keluhan petani, makanya sekarang kami mendatangi kantor bupati," kata Deden.
Menurut Deden, pihaknya mendesak agar bupati segera merealisasikan keluhan petani dengan memperbaiki saluran irigasi yang sudah dipenuhi sampah dan juga pedangkalan. Selain itu keberadaan warng-warung diatas sungai irigasi harus dapat ditertibkan agar tidak ada lagi sampah dan mudah dibersihkan.
"Kami menunggu jawaban bupati agar petani bisa menanam padi secara normal," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait