Gilang, eks napiter mengatakan, literasi minim membuat kelompok radikal menganggap pemilu merupakan ajang syirik. Namun setelah mereka tersadarkan, semua pemikiran itu salah.
"Saya terakhir kali ikut pemilu pada 2004 silam. Sebelum saya aktif menjadi bagian dari kelompok teroris," kata Gilang.
Gilang menyatakan, kepada teman-teman yang masih memiliki pemahaman keliru seperti dulu, untuk mengubah sikap dengan lebih membuka diri dan memperbanyak literasi.
Sementara itu, Ketua Yayasan Ansharul Islam Tasikmalaya Anton Hilman mengatakan, Pemilu 2024 ini menjadi pemilu pertama bagi dirinya. Karena dulu Anton menganggap demokrasi sebagai perbuatan syirik.
"Saya berharap Pemilu 2024 nanti berjalan aman dan lancar jangan ada kekacauan di Kota Tasikmalaya. Saya mengimbau kepada rekan rekan lain untuk tidak melakukan lagi aksi teror dan radikalisme," kata Ketua Yayasan Ansharul Islam Tasikmalaya.
Editor : Agus Warsudi
eks napiter napiter eks napi teroris mantan napi teroris napi teroris napi terorisme di pemilu 2024 pemilu 2024
Artikel Terkait