Kebetulan Ujang Rahmat punya bala-bala. Lalu, iseng membanding aspal dengan bala-bala. Ternyata lebih tebal bala-bala dibandingkan aspal jalan.
Video yang diunggah tersebut sebagai salah satu bentuk protes warga karena perbaikan jalan terkesan asal-asalan.
Protes itu juga sempat dia sampaikan kepada beberapa petugas desa dan juga pelaksana pembangunan perbaikan jalan desa tersebut.
“Saya juga sudah bicara ke mandor desa. Ada dua orang ke kadus, sama pegawai desa. Saya bilang ke pegawai desa ngaspalnya yang bagus, jangan asal-asalan, eh ternyata kaya gitu. Karena itu tambal sulam, yang rusaknya saja diaspal,” ujar Ujang.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait