Prof Suhono menyatakan, terdapat empat hal yang dibahas dalam riset. Pertama, framework transformasi digital. Terkait hal ini, PIKKC ITB telah membantu KAI, MRT, BPPT, dan beberapa perusahaan serta pemerintahan.
Kedua, ujar Prof Suhono, PIKKC ITB melakukan riset yang dibiayai LPDP dan LEN, yaitu Smart Safe and Secure for Smart Station yang diimplementasikan di stasiun kereta Kota Bandung. Ketiga, riset yang dibiayai sendiri dan bekerja sama, yaitu predictive maintenance, termasuk infrastruktur di kereta.
"Keempat, kegiatan Digital Talent Development. Kami memiliki digital twin. Bagaimana sistem itu bisa menjadikan bagian perencanaan, pengoperasian, dan perawatan melalui sensing, understanding, dan acting,” ujar Prf Suhono.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Ir Zulfikri MSc DEA mengatakan, workshop ini bentuk dukungan industri perkeretaan dalam adaptasi kebiasaan baru.
"Selain itu, sejalan dengan kebijakan alih teknologi dan pengembangan industri perkeretaapian DJKA dalam meningkatkan penguasaan teknologi sarana dan prasarana perkeretaapian melalui kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi dan lembaga riset," kata Zulfikri.
Editor : Agus Warsudi
industri kereta api kereta api dirut pt kai pt kai itb bandung itb pakar itb workshop pandemi covid dampak pandemi covid-19
Artikel Terkait