Dia menjelaskan, ritual pengangkatan kayu keramat Pangeran Mancur Jaya, dimulai dengan pembacaan shalawat Nabi. Setelah dikumandangkan azan oleh seorang muazin, tujuh orang kemudian menyelam ke dasar balong keramat untuk mengangkat kayu tersebut. Kayu berukuran panjang kurang lebih dua meter tersebut kemudian diterima oleh empat orang, lalu di mandikan dengan air kembang dan kemenyan. Setelah di mandikan, kayu tersebut dikafani dan disemayamkan layaknya jenazah manusia.
"Ratusan warga berbaur dengan pengunjung yang datang dari berbagai daerah seperti Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, bahkan dari Bandung dan Jakarta memadati jalanan menuju lokasi balong keramat," ujarnya.
Mereka datang ke persemayaman kayu keramat sambil nyekar atau menaburkan bunga sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur. Masyarakat setempat meyakini kayu peninggalan wali tersebut, mengandung karomah dan memiliki beberapa keistimewaan. Salah satunya, kayu tersebut setiap tahun panjangnya selalu berubah. Selain itu kayu tersebut memiliki sifat-sifat seperti layaknya manusia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait