Keraton Kasepun Cirebon merupakan cagar budaya nasional sehingga pemerintah diharapkan jadi penengah untuk menyelesaikan kisruh perebutan takhta yang tengah terjadi. (Foto: iNews/Miftahudin)

CIREBON, iNews.id - Sejumlah tokoh adat di Kota Cirebon, Jawa Barat prihatin dengan kisruh dua kubu yang memperebutkan takhta sultan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Para tokoh adat itu meminta pemerintah berperan sebagai penengah.

Mereka menilai, sebagai negara hukum dan keraton kasepuhan merupakan objek cagar budaya nasional, sehingga pemerintah harus menjadi fasilitator dan mediator untuk menyelesaikan kisruh tersebut.

Dua kubu yang memperebutkan takhta sultan di Keraton Kasepuhan Cirebon, yakni pihak Pangeran Luqman Zulkaedin yang saat ini menyandang gelar Sultan XV Keraton Kasepuhan Cirebon. Luqman meneruskan tahta ayahnya PRA Arief Natadiningrat yang mangkat beberapa waktu lalu.

Sedangkan pihak satu lagi, Rahardjo Djali yang memproklamirkan diri sebagai Sultan Sepuh Aloeda II. Bahkan terakhir Rahardjo Djali menantang kubu Luqman Zulkaedin melakukan tes DNA untuk memastikan siapa yang paling sah mewarisi tahta Sulta Keraton Kasepuhan Cirebon berdasarkan trah Sunan Gunung Jati.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network