Setelah dihitung, terdapat 22 ikat rambutan yang belum laku terjual. Jika dikalkulasikan, Eni rugi Rp66.000 karena menjual rambutan di bawah harga modal.
Untuk menguji keikhlasan Eni, Dedi lalu beralih dengan meminta rambutan tanpa harus membayar. Lagi-lagi Eni pun mempersilakannya.
Di tengah obrolan, Dedi kemudian menanyakan suami Eni yang ternyata sedang menggembala domba. Selain menggembala domba, suaminya ternyata seorang buruh serabutan.
Salutnya lagi dari penghasilan yang minim tersebut, Eni bisa menabung untuk modal berjualan rambutan.
Ketika bercerita soal anak, mata Eni terlihat berkaca-kaca. Rupanya anak paling besar telah meninggal dunia karena kecelakaan kesetrum.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait