Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, menyebutkan adanya oknum radikalisme dengan mengatasnamakan agama di Ma'had Al Zaytun. (Foto: iNews.id/Andrian Supendi)

INDRAMAYU, iNews.id - Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan, menyebutkan adanya oknum radikalisme dengan mengatasnamakan agama di Ma'had Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun. Tidak hanya itu, terdapat hidden kurikulum (kurikulum tersembunyi) di ponpes tesebut.

Menurutnya, hal itu merupakan gerakan makar mendirikan negara di dalam negara.

"Ini sangat membahayakan. Kalau negara tidak bertindak, maka akan membahayakan kedaulatan negara," ujar Ken kepada iNews.id, seusai acara Silaturahmi Kebangsaan, di Ponpes Hidayatut Tholibin, Indramayu, Minggu (18/6/2023).

Ken Setiawan mengungkapkan, bahwa yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu itu bukanlah gerakan keagamaan, melainkan gerakan politik. Bahkan Ken menyebutnya sebagai kejahatan kemanusiaan atas nama agama.

"Orang yang sudah bergabung akan dihancurkan ekonominya, dihancurkan pula akhlak, akidah, dan masa depannya. Ini atas nama agama dan ini besar di pondok pesantren. Ini sangat membahayakan," ujar dia.


Ken Setiawan berharap, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Menteri Agama segera menindak lanjuti polemik yang terjadi di Al Zaytun, termasuk membuka hasil penelitian yang lama tentang hasil penelitian yang sudah final dan mengumumkannya.

"MUI dan Menteri Agama agar segera membuat fatwah terkait masalah NII dan Al Zaytun itu sesat dan menyesatkan. Karena di sana ada gerakan makar dari dulu," tutur dia.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network