Gubernur Jabar Ridwan Kamil berbincang dengan petugas di sela-sela peresmian Command Center dan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 di Bandung, Jabar, Selasa (10/3/2020). (Foto: Antara)

BANDUNG, iNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) segara menerapkan sistem proaktif tes kepada ODP (Orang Dalam Pemantauan) dalam penanganan penyebaran virus korona atau Covid-19 di daerah ini. Langkah ini dapat membantu memastikan perluasan jangkauan orang dengan status ODP.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, sebelumnya proaktif tes dilakukan pemerintah pusat terhadap orang dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Proaktif tes merupakan langkah antisipatif yang diambil Pemprov Jabar.

“Yang sekarang dites oleh pusat kan adalah PDP. Jadi proaktif tes ini langkah antisipatifnya,” kata Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (14/3/2020), sebagaimana dikutip dari situs resmi Pemprov Jabar.

Ridwan mengatakan, pemerintah pusat juga telah mengizinkan pemerintah daerah menangani pasien terduga Covid-19. Meski begitu, pengumuman hasil tes ODP tetap merupakan kewenangan pemerintah pusat.

“Jadi dua hari lalu Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sudah menyampaikan akan ada desentralisasi testing. Sambil menunggu, kita bisa lebih dulu inisiatif karena kita punya alatnya baik di RS maupun lab di Unpad,” katanya.

Diketahui, hingga tanggal 12 Maret 2020, total ODP di Jabar mencapai 653 orang. Sebanyak 257 orang di antaranya telah selesai dipantau. Sementara total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jabar mencapai 63 orang dan 36 orang di antaranya telah selesai diawasi.

“Jadi definisi dipantau itu adalah orang yang tidak di ke rumah sakit tapi punya histori berdekatan dengan yang PDP. Semua yang dicurigai berhubungan dengan yang PDP akan dites sesuai izin dari pemerintah pusat,” katanya.

“Dengan proaktif tes ini kita akan lihat kalau hasilnya negatif, ya, bagus. Tapi, kalau ternyata banyak positif, maka atas izin dari DPRD kita ada konsep Social Distancing yaitu mengurangi pergerakan-pergerakan sosial yang selama ini jadi arahan WHO,” katanya.

Ridwan Kamil menekankan kepada masyarakat Jabar agar waspada tapi rasional. Dia memastikan Pemprov Jabar akan merespons dampak Covid-19 dengan terukur. Apalagi, saat ini umat Muslim akan menghadapi bulan Ramadan dan pergerakan orang akan semakin banyak. “Jadi, harus waspada, tapi rasional, karena kita juga tidak ingin ekonomi tiba-tiba berhenti,” katanya.

Selain menerapkan proaktif tes untuk ODP, Pemprov Jabar akan menguatkan sistem rumah sakit. Salah satunya menambah jumlah rumah sakit rujukan virus korona di lini dua menjadi 27 unit dan menyalurkan alat pelindung diri (APD) kepada tenaga medis di Jabar.

Proaktif tes dalam penanganan penyebaran Covid-19 mendapat dukungan DPRD Jabar. Salah satunya dari sisi anggaran. Namun, jumlah anggaran dari pos Belanja Tidak Terduga itu masih dalam pembahasan.

“Dari sisi anggaran juga sudah didukung oleh DPRD. Angkanya sedang dibahas, jadi belum fix karena biaya itu kan bukan hanya untuk penanganan Covid-19. Sisanya ada kebencanaan,” katanya.

Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru'yat mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah cepat dan proaktif Pemprov Jabar dalam penanganan penyebaran Covid-19.

“Terkait dengan status siaga 1 dan penerapan proaktif tes ini tentu memerlukan anggaran dan kami mendukung sepenuhnya langkah-langkah untuk tersedianya alokasi anggaran dengan memperhatikan mekanisme dan ketentuan berlaku,” kata Achmad.

Achmad juga mengimbau kepada masyarakat untuk memperkuat kekebalan tubuh agar tetap prima. Sebab, Covid-19 dinilai sulit menulari orang dengan kondisi yang prima.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network