Melalui KIB, tutur Prof Airlangga, Indonesia menemukan kembali jalur politiknya. Di mana Republik Indonesia ini dibangun oleh akal budi dan intelektualitas, hikmah kebijaksanaan, kerja keras, bukan oleh pencitraan.
“Berbicara koalisi, kita tidak hanya memilih yang berkonstituen besar. Menjelang pemilu 2024, kita mengajak pemimpin yang ingin menjadi presiden, diuji oleh rakyat. Mendorong pemimpin yang layak merupakan matahari kesadaran bagi bangsa Indonesia. Menjadi kiblat bagi politik rasional dalam naungan pohon kebijaksanaan yang berkeadilan dan berwawasan ke depan,” tuturnya.
Seperti dilansir sejumlah media, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, menyampaikan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN) di hadapan sejumlah akademisi, kader dan pengurus Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Surabaya.
Airlangga Hartarto mengatakan, KIB bertekad membawa Indonesia yang saat ini berada di negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income country) menjadi negara yang maju berpendapatan tinggi (high income country) pada tahun 2035.
Kesempatan menuju ke arah itu, kata Airlangga, sangat terbuka dengan memanfaatkan bonus demografi di mana Indonesia memiliki usia produktif tahun 2025-2035.
“Kita harus mengakselerasi ekonomi agar mencapai kesejahteraan dari income perkapita 4.000 dolar AS menjadi 12.000 dolar AS,” kata Airlangga didampingi Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan dan Ketua DPP Partai Persatuan pembangunan, Suharso Manoarfa.
Editor : Agus Warsudi
KIB Koalisi Indonesia Bersatu airlangga hartarto menko perekonomian dpp golkar dpp partai golkar ketum golkar
Artikel Terkait