"Yang pasti, dari kami mendapat lemparan batu dari kelompok yang bersifat anarkis dari botol, ada botolnya kita temukan satu karung. Kami tidak melakukan tindakan tegas kepada warga, tetapi terhadap pelaku yang melakukan tindakan anarkis," tutur Kapolrestabes Bandung.
Sementara itu, dari dokumen rilis yang diterima dari warga, gas air mata justru mengarah ke pemukiman. Penembakan gas air mata itu bermula ketika polisi dan warga sedang melakukan proses negosiasi terkait laporan yang disebut sempat ditolak.
Ketika mediasi berlangsung, tiba-tiba penembakan gas air mata dilakukan oleh polisi yang dilontarkan dari arah Utara Jalan Dago atau tepatnya di belakang barisan warga. Warga yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak pun berlarian untuk menyelamatkan diri.
"Saat proses warga melakukan evakuasi, aparat kepolisian merangsek masuk disertai tembakan gas air mata beruntun," demikian tertulis rilis tersebut.
Warga melarikan diri ke arah pemukiman dan melakukan blokade ke akses masuk. Namun, petugas kepolisian tetap masuk merangsek ke pemukiman dan berulang kali melontarkan gas air mata hingga masuk ke halaman rumah warga.
Editor : Agus Warsudi
kota bandung bandung kapolrestabes bandung Mapolrestabes Bandung polrestabes bandung bentrok warga bentrok massa Bentrokan massa
Artikel Terkait