Tim MUI Pusat kecewa berat dengan sikap Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang menolak tabayyun. (FOTO: AGUNG BAKTI SARASA)

Prof Firdaus Syam mengatakan, pertanyaan itu dirumuskan berdasarkan fakta-fakta di lapangan. Kemudian pertanyaan diambil dari pernyataan Panji Gumilang yang beredar. "Tabayyun itu maknanya klarifikasi, meminta kejelasan, dan pernyataan-pernyataan itu agar ini semuanya bisa clear dan MUI bisa memberikan satu pandangan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam," ucap Prof Firdaus Syam.

MUI, ujar dia, tidak membiarkan apa yang terjadi Ponpes Al-Zaytun. "Kami ingin dialog berbasis kaidah-kaidah untuk terpenuhi kaidah-kaidah ilmiah dan syariat agama Islam," ujar dia.

Sekadar informasi tim peneliti dari MUI Pusat untuk Ponpes Al-Zaytun di antaranya Wakil Sekretaris Tim Peneliti, Khairan Muhammad Arif; Anggota Tim Peneliti, Teten R. Qomaruddin; Anggota Tim Peneliti, K.H. Aang Asyari dan Anggota Tim Peneliti, M. Nashih Nasrulloh.

Diberitakan sebelumnya, agenda pemeriksaan Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al-Zaytun oleh tim investigasi di Gedung Sate, Kota Bandung, tidak membuahkan hasil, Jumat (23/6/2023). Panji Gumilang menolak menjawab pertanyaan tim investigasi terkait polemik dan kontroversi yang terjadi. Pria yang memiliki nama lain Abu Toto itu berdalih akan memberikan jawaban tertulis dalam waktu tidak ditentukan.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network