Pertemuan antara pihak perwakilan warga dengan perusahaan di kantor DLH KBB menyepakati untuk menghindari polusi batu bara maka perusahaan akan menghentikan aktivitas produksinya untuk sementara waktu. (Foto: Istimewa)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Pabrik peleburan logam yang menyebabkan polusi udara limbah batu bara di Kampung Cibingbin, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diminta berhenti produksi sementara. Hal tersebut menjadi kesepakatan antara pihak pabrik, warga, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB di Kantor DLH KBB pada, Selasa (16/8/2022).

"Berdasarkan hasil pertemuan disepakati bahwa perusahaan tersebut berhenti beraktivitas sementara waktu untuk melakukan perbaikan sesuai arahan," kata Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup DLH KBB Zamilia Floreta, Kamis (18/8/2022).

Perusahaan itu, ujar Zamilia Floreta, diduga kuat menyebabkan polusi udara karena menggunakan batu bara sebagai bahan bakar dalam proses produksi. Polusi udara itu telah berdampak buruk terhadap kesehatan warga di Kampung Cibingbin, RT 03 dan 06 di RW 4, Desa Laksanamekar.

Zamilia menyatakan, untuk memastikan kualitas udara yang dibuang dari emisi cerobong asap pabrik, harus dilakukan pengambilan sampal. Meskipun pihak perusahaan mengaku sudah berupaya melakukan progres dan tahapan perbaikan cerobong hingga 80 persen.

DLH KBB, ujar Zamilia Floreta, juga sudah melakukan verifikasi lapangan ke lokasi kegiatan peleburan logam untuk memastikan. Berdasarkan temuan di lapangan diperoleh fakta, pabrik telah melakukan kegiatan operasional peleburan logam namun penanganan dampak berupa asap, debu, dan bising belum dikelola dengan baik.

"Jadi kami tidak memberikan batas waktu untuk melakukan penutupan pabrik. Semakin cepat mereka melakukan perbaikan akan semakin baik bagi masyarakat," ujar Zamilia Floreta.

Zamilia menuturkan, DLH KBB memberikan saran, antara lain perbaikan cerobong sesuai ketentuan KEPDAL 205 tahun 1996 tentang Pedoman teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak. Dampak polusi udara sangat dirasakan warga sekitar karena abu sisa pembakaran berterbangan ke permukiman warga. 

"Perusahaan sedang melakukan perbaikan, nanti akan kita lihat progresnya. Ada uji coba kelayakan yang harus disaksikan perwakilan warga dan pihak DLH KBB, serta hasilnya harus dilakukan pengujian emisi cerobong," tuturnya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network