Kokom menggendong Reyhan yang mengalami kelumpuhan akibat penggumpalan darah di otak. (FOTO: iNews/YUDY HERYAWAN JUANDA)

"Nya kitu pak nangkarak wae (ya begitu pak, tiduran saja). Tangan teh teu bisa megar, ngepel, heuras (tangan Reyhan tidak bisa terbuka, mengepal terus, kaku). Jadi nganggean acuk teh, sok seusah pak kudu ngadagoan leuleus nyalira (Jadi untuk memakaikan baju sulit menunggu tubuhnya melepas sendiri). Organ-organ tubuh teh heuras, jegeur (organ-organ tubuhnya kaku)," kata Kokom.

Kokom menyatakan, penyakit Reyhan berada di otak. Saat sedang merasakan nyeri, Reyhan kerap kejang dan meneteskan air mata. "Dede (Reyhan) mah kan teu dioperasi. Cuman dikasih obat melalui selang di kepala di Ciereng (RSUD Ciereng Subang)," ujar Kokom, buruh cuci pakaian ini.

Saat ditanya harapannya, Kokom, ibu kandung Reyhan tak kuasa menahan air mata. Dia menangis sesegukan melihat kondisi Reyhan. Dia berharap ada dermawan yang dapat membantu mengobati anaknya itu. 

"Ningali budak lumpat teh hate indung teh (melihat anak (orang lain) lari, hati ibu) tersentuh pak. Umur opat tahun teh keur meujeuh-meujeuhna teu daek cicing (Anak umur empat tahun itu saat masa-masanya lincah, tidak mau diam). Hoyong ningal (ingin melihat) dede (Reyhan) normal siga murangkalih (seperti anak-anak) lain. Ceuk dokterna ge nungguan mukjizat ti Gusti Allah (kata dokter menunggu mukijzat Allah SWT). Keajaiban ti Gusti Allah. Mun dede (Reyhan) sabar nya meren, sugan Gusti Allah karunya kitu (Kalau Reyhan sabar, ya mungkin Allah SWT kasihan), tiasa (bisa) jalan," tutu Kokom sambil menahan tangis.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network