Tetapi, kondisi di pasaran justru menunjukkan kenyataan memprihatinkan. Minyak goreng, baik di pasar tradisional maupun minimarket dan toko swalayan, tetap langka.
Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, manajemen swalayan membatasi setiap orang hanya boleh membeli dua liter. Penjualan minyak goreng pun dijadwal tiga kali sehari dalam jam-jam yang telah ditentukan.
Dede, warga, mengatakan, sejak terjadi kelangkaan, pernah mencari minyak goreng hingga ke wilayah Cirebon dan kecamatan lain tapi hasilnya nihil karena kehabisa stok.
Editor : Agus Warsudi
minyak goreng langka minyak goreng mahal minyak goreng kemasan minyak goreng minyak goreng subsidi minyak goreng satu harga Kabupaten Majalengka majalengka
Artikel Terkait