MAJALENGKA,iNews.id - Selain bubur ayam dan bubur kacang hijau, di Kabupaten Majalengka terdapat satu jenis bubur yang terbilang unik. Keunikan tersebut terlihat dari komposisi dan penyajian pada waktu-waktu tertentu.
Jika pada umumnya bubur tersedia setiap waktu, tidak demikian dengan Bubur yang satu ini. Ya, bubur yang disebut dengan Bubur Sura ini hanya ada pada bulan Muharram (hitungan bulan Hijriah), yang pada tahun ini, dalam hitungan bulan nasional jatuh pada bulan Agustus.
Penanaman Bubur Sura sendiri diambil dari naman bulan Muharram versi Jawa yakni Sura. Bagi sebagian kalangan, khususnya generasi Z, bubur jenis ini mungkin masih cukup asing.
Di Kabupaten Majalengka, tepatnya di Blok Minggu, Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun sejak zaman nenek moyang dulu. Dengan konsep gotong-royong, warga beramai-ramai membuat Bubur Sura di Pondok Pesantren Darussalam, Minggu (21/8/2022).
Sama seperti halnya yang dilakukan para pendahulu, Bubur Sura yang dibuat emak-emak saat ini bermodalkan urunan dari warga sekitar dan orang tua Santri. Dari hasil urunan itu, terkumpul sekitar 20 kilogram beras, untuk selanjutnya dibuat Bubur Sura.
"Dari urunan, yang kemudian setelah jadi, dibagikan juga ke masyarakat sekitar. Alhamdulillah, tradisi ini masih terus berlanjut sampai saat ini," kata pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Arrofik Showi.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait