BANDUNG, iNews.id - Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa Barat diminta lebih maksimal membantu penanganan Covid-19. Namun demikian, keterbatasan anggaran dan status membuat perannya belum bisa sesuai harapan.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengatakan, saat ini keberadaan Labkes sangat diperlukan untuk menguji sampel covid-19. Apalagi, Jawa Barat memerlukan uji sampel covid-19 yang banyak dan berkelanjutan. Penduduk Jawa Barat paling banyak, wilayahnya luas.
Namun, dia mengakui Labkesda belum maksimal dalam melayani hal itu mengingat adanya keterbatasan anggaran dan mobile laboratorium. Hal itu dikarenakan masih tergantung dari dana APBD.
Idealnya, ujar dia, Labkes turun langsung ke masyarakat untuk menguji sampel covid-19 untuk membantu meminimalisasi penyebaran virus korona. "Misalnya Labkes melakukan pengetesan secara mobile dengan langsung turun ke pemukiman warga," kata dia, Minggu (7/3/2021).
Saat ini, Labkes Jawa Barat sudah memiliki peralatan yang mutakhir serta didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga harus dimaksimalkan keberadaannya. Labkes Jawa Barat sudah melayani laboratorium klinik untuk perseorangan yang bermanfaat untuk pencegahan, penegakkan diagnosis, dan terapi.
"Jadi masyarakat yang akan cek gula darah, kolesterol, hematologi, urinalis, faeces, mikrobiologi klinik dan lainnya, sudah bisa ke Labkesda," katanya. Selain itu, dia menyebut Labkes pun sudah melayani laboratorium kesehatan untuk menunjang pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Labkesda bisa untuk uji kimia lingkungan seperti untuk mengetahui kebersihan air (air minum, limbah, dll) dan udara. Tak hanya itu, dia juga menyebut laboratorium pelat merah inipun melayani uji makanan dan minuman seperti untuk mengetahui adanya kandungan formalin, boraks, lemak, racun, dan lainnya.
"Labkesda juga merupakan penyelenggara uji profisiensi bagi laboratorium lain. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas laboratorium-laboratorium yang ada," kata dia.
Dalam melayani berbagai laboratorium tersebut, menurutnya Labkes Jawa Barat sudah mengantongi akreditasi seperti SNI ISO/IEC17025 : 2017 sebagai laboratorium penguji SNI. Oleh karena itu, Hadi meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan kapasitas dan kualitas Labkes agar semakin banyak masyarakat yang merasakannya.
Salah satu caranya dengan menaikkan status dari UPTD menjadi BLUD (badan layanan umum daerah). "Kami mendorong agar Pak Gubernur, Pak Sekda segera memproses peningkatan status Labkesda menjadi BLUD," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait