Sementara itu, ibu kandung korban mengatakan, korban adalah anak kedua dari empat bersaudara dan masih berstatus pelajar SD di wilayah Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
“Sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan di-bully oleh teman-temannya. Anak saya menjadi malu hingga tak mau makan dan minum. Dia terus melamun dan sakit. Kemudian dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal saat dirawat,” kata ibu korban kepada wartawan, Rabu (20/7/2022).
Kepada ibu kandungnya, korban sempat mengaku dipaksa oleh teman-temannya menyetubuhi kucing sambil diolok-olok dan direkam oleh kamera ponsel. Ibu kandung korban menyebut, setelah kejadian itu, anaknya jadi pemurung dan sering melamun.
Korban tak mau makan dan minum dengan alasan sakit tenggorokan. “Korban mengaku suka (sering) dipukul oleh temannya hingga dipaksa begituan (memperkosa kucing),” ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
perundungan anak pelaku perundungan perundungan aksi pelecehan seksual kasus pelecehan seksual korban pelecehan seksual pelaku pelecehan seksual kabupaten tasikmalaya kpaid tasikmalaya
Artikel Terkait