BANDUNG, iNews.id - Telah tiga pekan Pemkot Bandung menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional. Namun angka penyebaran Covid-19 tetap tinggi dan klaster keluarga masih mengancam.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, klaster keluarga di Kota Bandung hingga sampai saat ini tidak bisa dianggap enteng. Sejumlah usaha telah dilakukan untuk menangani masalah ini.
"Di Kota Bandung masih terdapat klaster keluarga. Ini menjadi ancaman kalau tidak cepat dikendalikan," kata Ema seusai rapat terbatas (ratas) PSBB proporsional di Balai Kota Bandung, Jumat (5/2/2021).
Status kewaspadaan Kota Bandung saat ini, ujar Ema, masih dalam zona oranye atau risiko sedang penyebaran Covid-19. Total konfirmasi kasus sebanyak 9.757 orang. Terjadi penambahan sekitar 1.943 kasus dari 22 Januari 2021 hingga 4 Februari 2021. "Kasus positif aktif turun 297 dengan total temuan 1.103," ujarnya.
Untuk angka kesembuhan Covid-19 di Kota Bandung bertambah 2.206 pasien dari 8.452 dengan persentase 86,62 persen. "Persentase kesembuhan di Kota Bandung naik dikarenakan tingginya jumlah konfirmasi positif tidak bergejala atau bergejala ringan sehingga waktu penyembuhan dan isolasi tidak lebih dari 14 hari," tutur Sekda Kota Bandung.
Terkait karantina wilayah, Pemkot Bandung meminta pemerintah kecamatan yang mengusulkan. Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan setiap kecamatan memiliki kasus dan masalah yang berbeda-beda.
Editor : Agus Warsudi
kota bandung PSBB Kota Bandung sekda kota bandung wali kota bandung oded danial oded m danial Klaster keluarga karantina wilayah
Artikel Terkait