Kolonel Laut Iwa Kartiwa pagi-pagi sekali sudah berangkat ke Jakarta untuk berobat dan terapi. Dia diantar oleh istri dan keluarganya. "Pak Iwa sakit di bagian paru-parunya. Iwa sering mengalami sesak napas. Saat solat hanya bisa duduk dan jarang bicara serta sering tiduran," kata Heni.
Menurut Heni Hunaeni, bendera setengah tiang itu disuruh dipasang oleh Kolonel Laut Iwa Kartiwa sebagai bentuk bela sungkawa dan penghormatan setelah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan kapal selam KRI Naggala 402 tenggelam di laut utara Bali.
Meski tak lagi bertugas, jiwa korsa Kolonel Laut Iwa Kartiwa terhadap awak kapal selam tempur KRI Nanggala 402 masih tebal dan tak akan pernah pudar.
Prajurit TNI AL yang menjadi korban dalam karamnya kapal selam KRI Nanggala 402 adalah merupakan anak buahnya. Semua awak KRI Nanggala 402 yang gugur sering datang ke rumah Kolonel Laut Iwa Kartiwa di Tasikmalaya.
Kolonel Laut Iwa Kartiwa telah menganggap para awak KRI Nanggala 402 seperti anak-anaknya sendiri. "Setiap ada masalah, para awak kapal selam KRI Nanggala 402 selalu bercerita kepada Iwa," kata Momoh.
Editor : Agus Warsudi
53 Awak KRI Nanggala kri nanggala kri nanggala 402 Kru KRI Nanggala Prajurit KRI Nanggala kapal karam karam di laut kapal selam kapal selam hilang Kota Tasikmalaya
Artikel Terkait