Ketum IKBNN Yoga Santosa. (FOTO: ISTIMEWA)

Dalam sejarah dunia, sejak 1991 sampai saat ini, tercatat tiga negara terpecah oleh konflik. Hasilnya, 23 negara baru memproklamasikan diri dengan warisan konflik berkepanjangan. 

“Sebagai contoh, Yugoslavia, Sudan, dan Uni Soviet. Pengalaman sejarah menunjukkan, beberapa kali Indonesia juga pernah dihadapkan pada perpecahan antara saudara sebangsa. Namun, Indonesia mampu bertahan,” kata Yoga Santosa.

Kemampuan untuk bertahan dari perpecahan bangsa itu, kata dia, bukan tanpa sebab. Bangsa Indonesia memiliki alat pemersatu bangsa (national cohesion) yaitu Pancasila. Ideologi ini terbentuk secara alamiah dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Pada zaman Majapahit, Mpu Tantular dalam Kitab Sutasoma menuliskan Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrva. Mpu Tantular mengisahkan pada masa itu tidak ada perselisihan sedikit pun yang disebabkan oleh perbedaan baik agama maupun suku bangsa.

Hal ini bukti bahwa menghormati perbedaan telah diyakini nenek moyang bangsa Indonesia beratus-ratus tahun lalu.

Karena itu, kata Yoga Santosa, sangat disayangkan jika sejarah kerukunan bangsa Indonesia yang sudah tumbuh beratus-ratus tahun ini harus dihancurkan oleh kebencian.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5 6
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network