BANDUNG, iNews.id - Insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan lebih dari 125 orang, membuat prihatin. Pertandingan sepak bola yang sedianya hiburan, justru menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Lalu kenapa sepak bola kerap memicu insiden kerusuhan dengan banyak suporter menjadi korban?
Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Hery Wibowo mengatakan, suporter menjadi organ yang tidak terpisahkan dalam dunia sepak bola. Suporter suatu klub sepak bola merupakan identitas sosial membanggakan dan mampu meningkatkan citra diri.
“Ini adalah identitas sosial yang mampu meningkatkan ‘status’ atau bahkan ‘harga diri’ pada konteks kehidupan bermasyarakat. Dari anggota masyarakat yang ‘bukan siapa-siapa’, seseorang dapat merasa menjadi ‘seseorang atau warga negara berstatus menengah’ dengan menjadi supporter aktif (fanbase) dari klub tertentu,” kata Hery dikutip dari Kanal Media Unpad.
Karena itu, ujar Hery, militansi suporter sangat terlihat ketika klub idola bertanding. Apalagi saat ini pertandingan sepak bola kembali diperbolehkan untuk ditonton secara langsung di dalam stadion.
Editor : Agus Warsudi
bentrok suporter bentrokan suporter kelompok suporter kericuhan suporter kerusuhan suporter kerusuhan suporter sepak bola suporter rusuh antarsuporter Unpad Bandung Tragedi Kanjuruhan
Artikel Terkait