Rahmat yang kediamannya tepat di bawah rumah kontrakan pelaku yang berada di lantai dua menuturkan, pasangan suami istri itu sudah menetap sekitar enam bulan.
Sehari-harinya mereka bekerja sebagai pengamen. Sebab, kalau pergi pagi hari, pelaku dan istrinya membawa peralatan mengamen.
Sementara kedua anaknya, meskipun masih kecil, mereka tidak bersekolah. Sehari-hari mereka biasanya dikurung di dalam rumah kontrakan dan jarang bermain di luar rumah.
Belakangan mereka sering keluar rumah untuk sekadar main dengan anak lain atau jajan ke warung.
"Anaknya suka main kali-kali sama anak saya kalau ke luar rumah. Di tangannya suka terlihat ada luka lebam dan memar. Tapi si anak kaya yang gak mau jujur atau ngomong. Mungkin karena takut," tuturnya.
Editor : Agus Warsudi
aksi penganiayaan kasus penganiayaan kasus penganiayaan anak korban penganiayaan pelaku penganiayaan penganiayaan anak cimahi kota cimahi
Artikel Terkait