Rakit berbahan bambu dan jeriken dibuat warga sebagai sarana penyeberangan darurat, pascaputusnya Jembatan Merah Putih akibat tersapu luapan Sungai Cikaengan, beberapa waktu lalu. (FOTO: FANI FERDIANSYAH)

Jembatan Merah Putih yang terputus, ujar Sugiri, memiliki panjang sekitar 75 meter dan lebar 1,2 meter. Sebagai pengganti jembatan agar dapat melintasi Sungai Cikaengan, warga berinisiatif membuat rakit penyebrangan sederhana berbahan bambu dan jeriken. 

"Rakit ini dibuat karena kebutuhan warga untuk menyebrang sangat mendesak. Rakit ini bisa dioperasikan apabila sungai dalam keadaan surut, jika debit sungai deras dan besar tidak bisa digunakan karena khawatir hanyut," ujarnya. 

Pemerintah melalui instansi terkait, tutur Amas, telah melakukan pengecekan ke lokasi Jembatan Merah Putih yang terputus itu. Masyarakat dan Pemerintah Desa Simpang berharap jembatan kembali dibangun di wilayah Kampung Cidahu tersebut. 

Warga Kampung Cidahu, Amas (50), membenarkan ihwal pentingnya sarana jembatan penghubung bagi masyarakat setempat. "Harapannya pemerintah segera membangun kembali, karena sarana penyebrangan darurat berupa rakit sangat memprihatinkan dan berbahaya bagi warga jika air sungai pasang," tutur Amas.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network