"Ini luar biasa bagi pesantren, santri berkenalan, berinteraksi dengan jurnalis. Ini pengalaman baru. Mudah-mudahan jadi atmosfer baru bagi santri dan jurnalis dalam memahami spirit sebuah pesantren," kata KH Tatang Astarudin.
Tatang menyatakan, dalam kegiatan tersebut, para jurnalis didorong untuk bisa mengerti nilai-nilai akhlak yang harus dipegang teguh saat bertugas. Dalam membuat suatu berita atau informasi, jurnalis harus bisa mempertanggungjawabkannya secara moral dan spiritual.
"Jurnalis kami dorong untuk mengerti nilai akhlak yang harus dipegang teguh. Jurnalis jangan anggap tugasnya tidak memiliki muatan dan beban, tetapi harus dipertanggungjawabkan secara moral dan spiritual. Tetap harus ada nilai yang dipertimbangkan ketika membuat berita," ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
digitalisasi pesantren pesantren ilmu agama ijti ijti jabar Ketua IJTI kode etik jurnalistik jurnalistik
Artikel Terkait