Koswara (51), mengontrak di Kampung Mekarwangi RT03 RW12, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. (Foto: iNews.id/Fani Ferdiansyah)

Tunggakan ini merupakan sisa dari uang sumbangan yang totalnya mencapai Rp5 juta. Uang tersebut harus dibayar saat Wilda masuk mendaftar ke SMAN 6 Garut. 

"Namun karena saat itu saya melampirkan keterangan bahwa kami berasal dari keluarga tidak mampu, ada kebijakan dari sekolah bahwa sumbangan yang harus dibayar jadi setengahnya saja, yaitu Rp2,5 juta. Karena saya tidak punya cukup uang, saya memilih mencicil dan akhirnya menunggak," kata Koswara. 

Namun alangkah kagetnya, setelah anaknya masuk sekolah, tagihan uang sumbangan itu tetap sebesar Rp5 juta. Potongan yang dijanjikan di awal-awal seolah tak berlaku. 

"Saya sudah meminta dan mempersilakan pihak sekolah untuk datang ke rumah, mengecek kontrakan rumah kami. Tapi sejak Wilda kelas 1 hingga lulus kelas 3, tidak ada yang datang melihat kondisi keluarga kami. Tagihan tetap Rp5 juta, hingga saya pasrah dan berusaha mencicil. Yang sudah dibayarkan Rp1,75 juta, jadi tinggal Rp3,25 juta lagi," ucapnya. 


Editor : Asep Supiandi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3 4

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network