"Saya sangat menyambut baik sebuah inisiatif oleh Gerakan Titik Koma ini untuk menjangkau mereka-mereka yang mungkin memendam stres, galau, dan kecemasannya melalui berbagai media. Sepanjang pandemi COVID-19, tercatat 60 persen warga Jabar mengalami tekanan psikis, cemas, dan khawatir," kata Kang Emil.
Menyikapi fenomena kesehatan mental tersebut, Pemprov Jabar akan berkolaborasi dengan Gerakan Titik Koma guna menurunkan tingkat depresi masyarakat.
Pemprov Jabar, telah memiliki program mobile konseling Kekasih, konseling di rumah sakit jiwa dan hotline, serta kampung kesehatan mental. "Kami akan berkolaborasi. Inilah yang kami harapkan sehingga bisa menurunkan tingkat depresi," kata Kang Emil.
Editor : Agus Warsudi
dampak pandemi covid-19 imbas pandemi pandemi Covid-19 gangguan jiwa gangguan jiwa berat pasien gangguan jiwa penderita gangguan jiwa pengidap gangguan jiwa penyandang gangguan jiwa jwa barat
Artikel Terkait