Dia mengutip cendekiwan Islam, Al-Mawardi dalam bukunya Al-Ahkam al-Sultaniyyah tentang pentingnya merawat kebangsaan. Bahwa politik kaum santri itu adalah dalam kerangka tasharruful imam ‘alar ra’iyyah manuthun bil maslahah. Kepemimpinan atau politik itu harus semata-mata dalam rangka pelayanan yang berlandaskan kepada kemaslahatan bersama (umum).
“Bahwa politik yang dimaksudkan adalah sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, dengan mengutamakan kepentingan umum (maslahah). Ini mencerminkan ide bahwa kepemimpinan politik seharusnya dilakukan dengan tujuan memajukan kemaslahatan bersama, bukan hanya berfokus pada kepentingan pribadi atau golongan tertentu,” tutur dia.
Kang Ace yang dalam kesempatan itu membawakan materi bertema ‘Peran Pondok Pesantren Dalam Moderasi Politik Bangsa’ mengatakan, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, yakni, 237,56 juta jiwa.
“Selain jumlah penduduk muslim, Indonesia juga memiliki faktor pendukung lain yang strategis bila dibandingkan dengan negara lain, yaitu, faktor lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren," ucap Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.
Pesantren, ujar Kang Ace, memiliki tujuan antara lain meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berdaya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan warga negara dan kesejahteraan sosial masyarakat seperti tertuang dalam UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Editor : Agus Warsudi
halaqah halaqah kebangsaan dpd golkar jabar DPD I Partai Golkar Jabar dpd partai golkar jabar ketua dpd golkar jabar yenny wahid kabupaten bandung
Artikel Terkait