Kawasan Alun-alun Lembang, KBB, dipersiapkan menjadi pusat kota ketika rencana pemekaran Kota Lembang terealisasi. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto

Proses pemekaran Kota Lembang, ujar dia, masih panjang. Sebab, idealnya sebelum Kota Lembang terbentuk, harus ada pemekaran Kecamatan Lembang. Sehingga ketika menjadi kota, bisa mencakup Kecamatan Parongpong, Cisarua, Lembang, dan kecamatan baru yang dimekarkan dari Kecamatan Lembang.

Selain itu, melakukan sosialisasi ke desa-desa yang menjadi cakupan daerah dan persetujuan dari kabupaten induk, yakni Kabupaten Bandung Barat (KBB). Namun dengan dorongan ke pemerintah pusat melalui Pemprov Jabar, bisa terjadi percepatan dalam realisasi pemekaran.

"Dengan empat kecamatan, saya rasa Kota Lembang sudah cukup atau meminta Cimeyan, Kabupaten Bandung, juga sangat memungkinkan," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Desa Suntenjaya Asep Wahyono menilai ada dampak positif dan negatif rencana pemekaran Kota Lembang dari KBB. Positifnya, masyarakat jadi lebih terperhatikan dan akses ke pemerintah lebih dekat.

Negatifnya, karena berstatus kota, kata Asep, desa berubah jadi kelurahan. Sehingga, tradisi pemilihan kepala desa (pilkades) jadi hilang dan kehidupan tradisional desa bisa tergerus urbanisasi.

"Suntenjaya ini kan daerah perbatasan yang warganya masih kental nuansa perdesaan. Jangan sampai karena jadi kota, budaya gotong royong hilang, mesti ada pengecualian. Misalnya Suntenjaya jadi kota agrowisata jangan sampai jadi kawasan industri, karena kulturnya ga akan nyambung," kata Asep.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network