Dedi Mulyadi, Bakal Calon Gubernur Jawa Barat 2024. (Foto: MPI/Agung Bakti Sarasa)

BANDUNG, iNews.id - Bakal Calon Gubernur Jawa Barat 2024 Dedi Mulyadi berencana menghapus sistem zonasi Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jika terpilih memimpin Jabar. Hal itu disampaikan usai berdiskusi dengan pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Islam (Persis) Jabar di Jalan Peta, Kota Bandung, Senin (9/9/2024).

"PPDB akan saya hapus, kemudian nanti ketika dia kelas 2 SMP, dia harus sudah punya kursi dan meja di SMA ini," ujar Dedi, Senin (9/9/2024).

Dedi mengatakan, penghapusan PPDB ini merupakan bagian dari tagline yang dia bawa bersama pasangannya Erwan Setiawan yakni 'Jabar Istimewa'.

"Bagaimana pemimpin mengistimewakan rakyatnya yakni sekolahnya terintegrasi dari mulai TK, SD, SMP, SMA. Bila perlu sampai perguruan tinggi walaupun lintas kelembagaan," katanya.

Menurutnya, dengan terintegrasinya sekolah, anak-anak di Jabar tidak perlu khawatir lagi soal aturan zonasi sekolah.

"Sehingga tidak ada lagi di Jabar Istimewa nanti ada anak yang sudah masuk SMA, sudah duduk disuruh keluar lagi gara-gara kurang tiga langkah karena zonasinya tidak memenuhi syarat. Nah ini jadi ruang kelasnya harus sama, jumlah kursinya harus," katanya.

Selain pendidikan, Jabar Istimewa juga akan membuat layanan kesehatan dibuat terintegrasi. Pihaknya berencana akan mengembangkan rumah sakit di kabupaten/kota yang ada di Jabar.

"Kemudian layanan kesehatannya itu memadai terintegrasi dari mulai SD sampai SMA dari mulai puskesmas sampai rumah sakit di provinsi," ucapnya.

"Saya akan mengembangkan rumah sakit yang ada di setiap kabupaten kota. Dengan cara membuat ruang layanan di setiap kabupaten kota. Yang jantung, yang paru-paru, yang kanker, yang struk, bedah syaraf, bedah ortopedi," katanya lagi.

Bukan hanya itu, Jabar Istimewa juga memastikan jika provinsi ini memiliki lingkungan yang baik, masyarakatnya memiliki rumah layak huni dan fasilitas publik seperti jalan yang mulus. 

"Itu istimewa. Yang disebut istimewa itu adalah masyarakatnya sudah tidak ada lagi ada yang BAB di depan rumah. Di saluran kecil semua punya sanitasi lingkungan yang memadai, tidak ada rumah roboh, tidak ada lagi rumah yang tidak ada listriknya, tidak ada lagi jalan bolong," tuturnya.

"Kalau bahasa Kangdul, istimewa itu adalah jalannya mulus, sakolana aralus, rakyatna ka urus. Itu lah istimewa totalitas," katanya.

Di sisi lain, Dedi memastikan kehadirannya di Kantor DPW Persis Jabar ini bukan untuk meminta dukungan dalam Pilgub Jabar 2024.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network