TASIKMALAYA, iNews.id - Petugas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut mengawal puncak arus mudik 2023 di Jalur Lingkar Gentong, Kadipaten, Tasikmalaya. Mereka berkontribusi mengatasi jalan yang rusak hingga longsor yang menutup jalan.
Selain itu, mereka juga berperan sebagai tim evakuasi korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalur Lingkar Gentong.
Di balik tugasnya itu, petugas PUPR juga memiliki cerita yang tak banyak diketahui publik. Misalnya, mereka sering mengevakuasi korban meninggal akibat kecelakaan dengan kondisi mengenaskan.
Kepada iNews.id, salah satu petugas PUPR, Enjang Saeful Mumin (44), membagikan cerita di balik pekerjaannya tersebut.
"Saya pernah nolong orang yang jatuh dari moge (motor gede). Kita angkat korbannya kita bawa ke tempat yang aman. Ketika kita mau ngebangunin motornya tiba-tiba korbannya itu berdiri, 'woy jangan sentuh motor saya' nah itu kan dia malah marah," kata pria yang akrab disapa Saeful itu baru-baru ini.
"Arogannya minta ampun, pernah juga ada kecelakaan moge di depan saya, saya nggak nolong," katanya.
Saeful juga mengaku jika dirinya enggan menolong korban lakalantas yang berusia balita. Bukan tanpa alasan, pria asal Desa Cibahayu itu merasa tak tega ketika melihat korban balita.
"Kalau (menolong korban) balita itu di memori kita ingatnya bukan waktu yang sebentar," katanya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait