BANDUNG BARAT, iNews.id - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNN) Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah merehabilitasi 31 korban narkoba pada 2022. Dari 31 orang yang direhabilitasi, 10 di antaranya pelajar.
Kepala BNN KBB AKBP M Julian mengatakan, setelah direhabilitas, mereka berhasil pulih dan dinyatakan terbebas dari jerat narkoba. Para korban narkoba itu kembali menjalani kehidupan normal.
"Pada 2022, total 31 korban narkotika yang kami rehabilitasi. Sekitar 10 di antaranya masih berusia di bawah 18 tahun (pelajar)," kata Kepala BNN KBB, Jumat (6/1/2023).
AKBP M Julian mengatakan, kasus penyalahgunaan narkotika itu memang didominasi orang dewasa. Perinciannya, korban laki-laki 26 orang, sedangkan untuk perempuan 5.
Para korban narkotika tersebut dari beragam profesi, dari pegawai swasta 16 orang, pelajar 10, wiraswasta tiga, dan buruh harian lepas dua. Untuk lama pemakaian, 1 hingga 2 tahun, dan 4 tahun.
"Narkotika yang dipakai beragam, seperti obat golongan sedatif atau hipnotik, amphetamine atau methampetamin, dan halusinogen," ujar AKBP M Julian.
Disinggung soal wilayah paling banyak ditemukan penyalahgunaan narkotika, Julian menyebutkan, mereka tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya Kecamatan Ngamprah, Padalarang, Cisarua, Lembang, dan Batujajar.
"Kecamatan yang paling banyak pengguna ditemukan di Ngamprah dan Padalarang masing-masing 7 orang," tutur Kepala BNN KBB.
Menurut AKBP M Julian, dua kecamatan tersebut merupakan daerah perkotaan dan padat penduduk di KBB. Sementara, jumlah kasus di kecamatan lain di bawah lima.
"Kami berupaya untuk terus menekan kasus penyalahgunaan narkotika. Salah satunya dengan melakukan intervensi berbasis masyarakat (IBM) yang terdiri dari perangkat desa dan perwakilan masyarakat, untuk memetakan wilayah rawan narkoba," ucap dia.
Editor : Agus Warsudi