Terakhir, Asep mendorong Ridwan Kamil menjadi tokoh nasional. Menurutnya, saat ini, ketokohan Ridwan Kamil baru sebatas di Jabar. Oleh karenanya, Ridwan Kamil harus memunculkan gagasan cemerlang yang tidak pernah terpikirkan siapapun, agar namanya dikenal di tingkat nasional.
"Nah, Pak Emil harus jadi tokoh nasional lewat prestasi. Solusi dan gagasannya harus bunyi. Jadi jangan istilahnya jago kandang, hanya di Jabar," ujarnya.
Untuk menghasilkan gagasan yang cemerlang, Ridwan Kamil dapat mendayagunakan akademisi kampus-kampus terkemuka di Jabar, seperti Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan strategi tersebut, menurut Asep, Ridwan Kamil sangat berpotensi menjadi tokoh nasional.
"Tapi jangan juga jadi tokoh nasional yang hanya jago di medsos (media sosial), jangan seperti Youtuber, jangan sekaliber dia, tapi harus dengan prestasi," ucapnya.
Meski begitu, Asep mengingatkan Ridwan Kamil, agar jangan asal menyampaikan gagasan. Bahkan, Ridwan Kamil harus selektif dalam menyampaikan gagasan, termasuk pendapatnya, agar tidak menjadi bumerang baginya.
"Jangan masuk wilayah kontroversial, polemik, dan masih jadi perdebatan yang tajam antara pemerintah dengan masyarakat karena bisa jadi bumerang untuk dia," katanya.
"Pak Emil cukup memberikan gagasan- gagasan yang paling dirasakan masyarakat. Pokoknya dia harus memikirkan masalah yang mendera masyarakat yang relatif dirasakan merata, misalnya solusi terkait dampak Covid-19 bagi usaha kecil, dan lainnya," ucap Asep.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait